Menilik pelajaran biologi pas SMP dulu saya jadi ingat dengan teori seleksi alamnya Darwin. Kayaknya sepanjang hidup,bahkan sejak dalam kandungan Ibupun kita sudah mengalami seleksi ketat yaitu ketika proses pembuahan. So kita udah diajar untuk belajar memenangkan persaingan sejak dini. Persaingan memang harus ada kok, kalau nggak kita nggak akan termotivasi untuk kreatif, initiatif, inovatif dan imaginatif.
Di dunia bisnis yang saya geluti saat ini saya juga punya banyak kompetitor a.k.a saingan. Tapi saya nggak pernah melihatnya sebagai rival melainkan justru saya melihat mereka sebagai guru yang selalu memacu saya untuk belajar dengan lebih giat, belajar menjadi lebih baik, bekerja lebih keras untuk menjadi yang terdepan dalam inovasi dan desain. Wuih nggak gampang boo.....
Sebenarnya saya jebolan IPB (Institut Pengusaha Bogor he he he salah deh, Institut Pertanian Bogor). Nggak tahu kenapa singkatan IPB banyak diplesetkan orang; Institut Penyanyi Bogor (Gara2 Yana Julio jadi penyanyi), Institut Perbankan Bogor (Gara2 banyak yang kerja di Bank) atau plesetan lain yang mungkin menyindir kami, kok sarjana pertanian malah nggak minat meningkatkan mutu pertanian Indonesia sih ???
Sebenarnya nggak juga sih (berkelit.com). Saya pernah juga mendalami dunia pertanian sebelum akhirnya terseret arus ke berbagai bidang yang melenceng banget dari disiplin ilmu yang selama bertahun2 saya serap dari kampus hijau di Bogor (jadi kangen Takol, DPR, Taman Satari dll). Salah satu penyebabnya karena alasan klasik, lapangan kerja yang tersedia tidak bisa kita pilih sesuka hati so kalau kita bisa nyebur didunia yang beda tapi kita punya kemampuan why not ???
Saya juga masih memendam idealisme untuk mengamalkan ilmu saya di bidang pertanian someday. Insya Allah. Soalnya saya sedih karena produk pertanian kita kalah jauh dengan Thailand. Padahal apa sih yang kita nggak punya ? Mungkin kita butuh pemimpin yang mau dan mampu mengajak Rakyatnya untuk balik lagi ke desa dan membangun ekonomi kerakyatan yang kuat yang berbasis pertanian karena udah jelas2 kita negara agraris yang berlagak centil mau jadi negara industri.
Waktu saya kecil acara TV cuma dari TVRI. Pas lagi seru2nya nonton film biasanya harus disela dengan acara Dunia dalam berita. Udah duduk manis sabar menanti kelanjutan cerita film eh tiba2 ada laporan khusus kelompencapir atau acara laporan khusus mengenai panenlah, dari desa ke desa atau acara2 yang waktu itu saya cap sebagai acara yang gak penting banget karena bikin saya harus kehilangan momen menonton acara favorit. Duh saya nyesel banget lho sekarang kalau ingat itu.
Kenapa nyesel ??? Karena ternyata saya baru tahu kalau lewat acara2 itulah kita bisa memproklamirkan diri bahwa kita itu dulu pernah sukses swasembada beras, sukses membina petani, sukses meletakkan pondasi untuk membangun ekonomi kerakyatan dan menunjukkan bahwa pemerintah saat itu care banget sama pertanian (saya tidak menyatakan bahwa mantan presiden kedua kita hebat, tapi saya berani bersuara kalau rakyat kita dulunya hebat karena percaya diri dengan modal yang dipunyai tanah air ini). Dulu jadi petani adalah suatu kebanggaan dan terbukti kita nggak pernah merasa kekurangan karena hidup kita kita gantungkan pada hasil kerja keras kita mengolah kekayaan alam kita.
Kalau sekarang saya malah berharap stasiun2 TV yang ada untuk lebih banyak menyiarkan acara2 yang menginspirasi masyarakat Indonesia untuk berfikir kreatif dalam mengeksplorasi kekayaan Indonesia paling tidak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dulu (kalau bisa ekspor malah lebih bagus). Saya melihat ada salah satu stasiun TV yang bikin saya cukup senang karena acaranya bagus2. Ada acara Kisi2 yang menginspirasi orang untuk berjiwa wira usaha, ada acara2 yang memberi kita informasi bahwa bekerja di sektor pertanian, perikanan atau peternakan juga profitable kok. Semoga stasiun TV lain mengurangi intensitas tayangan Sinetron atau acara2 lain yang kurang mendidik (bikin rakyat Indonesia kebanyakan bermimpi) dan memperbanyak tayangan edukatif yang bisa membuat rakyat Indonesia bisa lebih pintar dan berhenti untuk hidup didunia khayalan yang serba gampang, serba glamour, serba idealis. Mudah2an kita bisa mengurangi ketergantungan kita terhadap impor sehingga ketika dunia mengalami krisis kita masih bisa bertahan karena kita punya kemampuan dan kemauan keras untuk 'survive'. Semoga......
Terus apa dong yang sudah saya lakukan untuk Indonesia ini ?? Jangan harap saya bisa bilang kalau saya sudah berbuat banyak dan sudah memberi yang terbaik untuk negeri ini karena saya yakin saya belum begitu. Saya masih dalam proses belajar untuk 'give' dan bukan 'take' saat ini. Saya memulainya dari hal2 yang kecil dulu deh sekuat kemampuan saya aja. Caranya dengan memperkenalkan produk2 Indonesia melalui pasar ekspor. Ternyata banyak banget loh orang luar yang sangat interest dengan hasil karya para rakyat Indonesia. Saya belum bisa berbicara banyak saat ini tapi silahkan lihat2 produk furniture yang saya jual di atas. Selain mampu menarik minat para pembeli dari luar negeri (yang berarti menggairahkan ekspor dan mengundang devisa donk buat Indonesia), sektor bisnis yang saya jalani juga banyak menyerap tenaga kerja (karena produksinya hand made). Saya sih berharap kedepannya usaha2 sejenis ini bisa terus berkembang sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran. Insya Allah.
Oke deh sekarang saatnya leyeh2 di atas salah satu sun lounger sambil mencicipi sepotong kue 'Chocolate in Triple' buatan saya. Wuih sedap..............
(I got so worried when I saw on TV about Global Crisis lately. I think the last crisis which started from 1998 hasn't over yet but now the other crisis just begin. But as I'm an optimistic, I keep my believe in God and try to keep focus with what I've done. I'm sure someday we will get brighter situation, yeach it's just a matter of time.
I have learned much about how to survive in the worst situation since we have been blessed with the ability to survive, as Darwin's theory. You know, even we have started the competition since in our mother's womb. We are the best of the best ever!
For me, competition is the word that teach me how to learn more, how to do more and how to win the game with my best way.
Actually I was graduated from Bogor Agricultural University. But at this moment I have business in On line Cake and Furniture (Synthetic Fiber Rattan Furniture). You must be wondering why I learnt Agriculture but have a different way of life. Honestly, I didn't have much choices for job in Agriculture's field so that I took any job that I thought I could handle with all of my efforts. But I do love Agriculture and have many ideas to make improvement for agricultural matter in Indonesia.
I knew there were many things that should be done to make improvement in agricultural. I remembered when I was a child there was only one TV station in Indonesia, TVRI. No Cable TV, no DVD, and no internet. We got so many news about agricultural on TV. At that moment I really didn't like the ceremonial or occasions that related with the progress of agricultural in Indonesia. I didn't like the shows at all. But now I realize how important to inform people all around Indonesia about our natural resources. We have to be proud of it. We have so many things that so priceless. If we could manage them, we could have a better life for us and for our grandson and granddaughter in the future.
I'm so up set to see how we are so depend on import things like sugars, rice, soy etc. We got so many trouble coz of those dependences. If we could explore and manage our resources better, this crisis won't take a part in our daily life since we could fulfill our needs, could get other advantages from what we have.
I hope in the future there will be brighter way to solve the crisis. I know all of us must do something to be survive from this crisis. I started from the small thing for my life. I took a part in business which could let other people work in our factory. This kind of business could employ so many employees and I thought it was a good idea during the unpredictable moment where there were so many companies were getting collaps.
I have been sold my furniture products to all over the world. Mainly for Europe and USA's market. I was glad when I knew that Indonesian products were so wanted. Selling furniture to abroad means there will be many advantages will enter our country and there will be many unemployees will get jobs. I hope the small thing that I have done will be usefull enough to solve crisis especially for my environment. I hope..
And now just take a rest on my sun lounger while eating my Chocolate in Triple Cake. Must be so yummy...)
0 komentar:
Posting Komentar