Setiap kali akan berangkat kerja, anak saya Farizi selalu merengek agar saya tidak pergi ke kantor dan meninggalkannya bersama sang pengasuh di rumah. Kata2 yang paling menyentuh adalah "Mama jangan kerja. Kok aku ditinggal, kan aku kasihan. Aku kan anak Mama".

Biasanya kata2nya akan membuat saya merasa sangat sangat bersalah. Saya tahu bahwa Farizi sangat membutuhkan saya. Waktu penuh yang saya sediakan pada hari Sabtu dan Minggu tentunya tidak akan pernah cukup buatnya. Sayapun rindu dengan tahun pertama kelahirannya dimana saya full menjadi ibu rumah tangga untuk merawat dan mengasuhnya dengan tangan saya sendiri. Saya sangat menikmati saat2 dimana saya bisa mencurahkan sepenuh rasa sayang, cinta dan perhatian untuknya.

Kalau saya kemudian kembali berkarir ketika ia telah berusia di atas satu tahun tentunya bukan tanpa alasan yang kuat. Itupun harus saya lakukan dengan segenap keterpaksaan karena naluri seorang ibu selalu menggelitik rasa berdosa karena telah meninggalkan seorang anak kecil yang masih sangat haus akan belaian sayang dan dekapan hangat sang ibunda.

Saya sendiri tak pernah punya banyak kenangan indah masa kecil bersama sang ibu. Beliau pergi mendahului saya kembali ke Sang pencipta disaat usia saya masih sangat belia. Hal yang sangat menyiksa adalah ketika moment pengambilan raport datang. Walau ketika itu kebetulan jadi si nomor satu di kelas saya tetap merasa ada yang kurang. Saya tidak bisa seperti anak2 lain yang bisa pulang sambil berlari-lari senang karena tak sabar untuk memamerkan raport mereka. Sementara saya ? Hanya bisa melangkah lunglai karena saya tahu setelah sampai rumah raport tersebut hanya akan saya nikmati sendiri. Saya tak pernah berharap muluk untuk dapat hadiah karena meraih rangking satu. Cukup bila saya melihat senyum sang ibu mengembang dan mengatakan "Wah hebat ya anak Umi bisa jadi rangking satu" itu sudah lebih dari cukup bagi saya. Tapi yang sesederhana itupun tak mungkin saya dapatkan karena sang ibu sudah terbaring abadi dalam pelukan bumi. Dan untuk mereduksi rasa sedih biasanya saya akan membuka lemari pakaian dan mulai menangis di atas tumpukan pakaian. Saya akan mengkhayal bahwa saya sedang menangis dalam pelukan lembut sang ibu.

Setelah menikah dan hampir menjadi seorang ibu saya selalu bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk anak saya kelak. Pokoknya saya berjanji akan mengusahakan anak saya mendapatkan apa yang tidak saya dapatkan di masa lalu.

Alhamdulillah, saya bisa memberi sang anak asi ekslusif dan bisa menyusuinya hingga 2 tahun. Tak ada yang lebih indah selain momen2 yang kami habiskan berdua. Betapa melambungnya hati ini ketika dapat panggilan 'mama' untuk kali pertama. Tak ada tetesan air mata dan kegalauan yang lebih besar yang pernah saya alami kecuali ketika anak saya jatuh sakit atau terjatuh dari atas tempat tidur atau mogok makan karena sedang sariawan. Tak ada kebahagiaan terbesar yang pernah saya rasakan kecuali ketika tatapan kami saling berpadu dan ia memberi saya senyum terindah yang ia punya sambil mengoceh tak karuan. Saya tak mengerti arti ocehannya tapi selalu mengerti apa yang ia inginkan. Saya berusaha menjadi sosok pertama yang ia lihat ketika membuka mata dan menjadi sosok terakhir yang ia lihat ketika memejamkan mata untuk tidur.

Kalau melihat paras wajahnya ketika ia terlelap rasanya saya sering dihinggapi rasa bersalah yang sedemikian besar karena sering gagal menahan sabar dan mengumbar kemarahan terhadap setiap kenakalan yang ia lakukan. Dan hati ini akan semakin teriris bila mengingat kata2 yang keluar dari mulut mungilnya sebagai reaksi dari luapan kemarahan saya "Maaf Mama. Ampun Ma". Ah sayangku, betapa mamamu ini harus belajar lebih banyak lagi untuk bisa lebih sabar dan bijaksana dalam mendidikmu. Maafkan mama juga ya, sayang"......

"Mama besok jangan kerja ya...." Itu selalu permintaan yang ia haturkan pada saya tiap malam. Ah saya kembali termangu sedih mendengarnya. Mungkinkah saya bisa terus berkarir tapi tetap punya waktu yang melimpah untuk sang anak tercinta ? Ternyata bisa.....dan sangat bisa.

Keputusan untuk menjadi full TDA saya gulirkan dan ternyata saya kembali bisa mereguk indahnya masa2 emas bersama Farizi dan tetap bisa berkarir bahkan kali ini saya sekaligus bisa mencapai cita2 saya sejak 7 tahun lalu, bisa menggeluti dunia wira usaha.

"Mama besok nggak ke kantor kan ? Kerja di lap top aja kan ?" Sepasang mata sipitnya (yang ia warisi dari saya) menatap saya penuh harap dan senyum manisnya kembali mengembang tatkala saya memberinya anggukan kecil sambil berucap "Iya sayang..."
Tubuhnya yang mungil langsung terlonjak gembira dan iapun bergegas berlari menghampiri tumpukan lampu koleksinya dan sebentar kemudian menghampiri saya sambil menunjukkan sebuah lampu.
"Ma, ini lampu philips yang dibeliin papa di carefour. Besok beliin lampu Hannock ya. Thank you, Ma..."

Iya sayang, Apa sih yang nggak buat kamu..............



Bulan Februari adalah Bulan yang sangat spesial buat saya. Bukan karena Valentine lho, tapi karena di Bulan ini 11 tahun yang lalu saya memulai suatu babak baru dalam hidup saya yaitu menerima cinta seorang lelaki yang sekarang telah memberi saya seorang anak laki2 yang sangat lucu.

Bulan Februari 1998 adalah moment pertama dimana saya memulai masa2 indah dimana dunia serasa milik berdua yang lainnya ngontrak......Seingat saya setting cerita indah itu berlokasi di kota hujan Bogor. Begini cuplikan kisahnya :

"Jadi gimana jawabannya ??" Sang pemuda bertanya dengan nada tak sabar sementara sang gadis malah asyik melirik serombongan mahasiswa yang baru saja turun dari angkot hendak menuju gedung rektorat IPB Darmaga Bogor. Mereka berjalan beriringan menyusuri jalan panjang menuju gerbang depan gedung rektorat.
"Aku mau jawab, tapi sayangnya udah lupa dengan pertanyaannya. Pertanyaannya waktu itu apa sich ?" Sang gadis menjawab dengan nada tak berdosa. Wajahnya dibuat seinnocent mungkin, padahal dalam hatinya penuh dengan sejuta rencana untuk mengerjai sang pemuda.
Sang pemuda nampak makin nggak sabar. "Nggak ada siaran ulangan. Pokoknya pertanyaannya seperti yang seminggu lalu aku nyatakan ke kamu. Ayo donk gimana jawabannya ? "
Sang gadis makin merasa di atas angin. "Ya udah deh kamu mau jawabannya yang seperti apa ? Pilihan ganda, essay atau B-S B-S alias benar salah ?"
Sang pemuda langsung menyambar "Yang benar salah aja deh dan aku maunya jawabannya B alias benar."
Si gadis memoyongkan bibirnya "Uuuuh maunya tuh !" Mereka kini menunggu angkot di tepi jalan raya.
Sang pemuda menyetop angkot yang kebetulan lewat. Mereka kemudian naik angkot yang membawa mereka dari Darmaga ke terminal Merdeka Bogor.
Setelah duduk dengan nyaman, sang pemuda kembali memberondong sang gadis dengan pertanyaan yang sama "Ayo donk mumpung belum banyak penumpang nih, jadi jawabannya gimana ? Kamu seneng ya mempermainkan perasaanku. Ini udah seminggu loh."
Sang gadis tak mampu menahan tawa lebih lama. Ia akhirnya menyerah dan berkata dengan lirih.
"Oke aku mau ngasih jawaban pertanyaan kamu minggu lalu. Minggu kemarin kan kamu bilang kalau kamu suka sama aku. Jawaban aku adalah......" Sang gadis sengaja menggantung kata2nya seperti gaya MC Indonesian idol yang mengulur-ngulur waktu pada saat mengumumkan siapa the next Indonesian Idol supaya para penonton berdebar-debar dalam ketidaksabaran untuk mengetahui hasil kompetisi tersebut.
Lalu dengan dramatisasi yang sempurna diiringi dengan mimik wajah yang dibuat semelankolis mungkin sang gadis mengumumkan suara hatinya sambil menghela nafas panjang seakan-akan keputusan yang ia ambil adalah keputusan tersulit dalam hidupnya "Aku nggak bisa.........."
Sang pemuda menatap lekat sang gadis yang baru saja menjawab pertanyaannya minggu lalu. Selama seminggu sang pemuda berharap-harap cemas akan nasib cintanya yang diombang-ambing oleh ketidakpastian, dan hari ini ia telah mendapat jawaban atas ajakannya pada sang gadis untuk menelusuri dunia indah sepasang kekasih mirip film Indonesia tahun 70 an yang dibintangi Rano Karno dan Yessi Gusman. Ah, rasa kecewa sontak menyerbu relung hatinya yang paling dalam.
Dengan sedih dan kecewa yang jelas terpampang diwajahnya sang pemuda berusaha memastikan bahwa pendengarannya tidak salah "Jadi kamu menolak ???"
Sang gadis memperbaiki posisi duduknya karena pada saat yang sama naik seorang ibu-ibu dalam angkot tersebut.
"Aku benar-benar nggak bisa..."
Sang gadis berkata perlahan sambil melirik wajah sang pemuda yang begitu memelas seperti wajah para pengantri minyak tanah yang telah mengantri selama berjam-jam.
"Aku benar-benar........nggak bisa nolak kamu...."
Lanjutan kata2 sang gadis membuat sang pemuda sontak tersengat seakan-akan ia sedang duduk di atas bara api. Wajahnya serta merta berubah sumringah. Kali ini mirip seorang fresh graduate yang baru saja diterima bekerja.
"Kamu serius nerima aku ???" Sang pemuda menatap lekat wajah sang gadis yang sedang mengulum senyum terbaiknya. Sang gadis berusaha menampakkan wajah sejelita Rani Mukherjee waktu Shah Rukh Khan menyatakan cintanya dalam Kuch Kuch Hota Hai. Haiya.. wajahnya lebih mirip wajah jahilnya Rika Akana waktu mengerjai Kanji dalam Tokyo Love Story (sekedar refresh aja, ini salah satu Dorama Jepang yang sangat saya sukai yang pertama kali diputar oleh stasiun TV Indosiar).
Sang gadis nampaknya kini lebih suka bermain kata2 lewat ekspresi wajah dan senyuman yang diuntainya untuk menyakinkan sang pemuda bahwa cintanya tidaklah bertepuk sebelah tangan.
Sang pemuda langsung mengulurkan tangannya dan mengajaknya bersalaman. Loh kok kayak lebaran aja pakai salam-salaman segala ???
"Terima kasih ya. Ayo dong salaman sebagai tanda kita udah jadian". Walaupun kikuk dan merasa risih karena seluruh penumpang angkot menatap penuh rasa ingin tahu pada mereka namun kedua sejoli itu nampaknya tak perduli. Wuih welcome deh di dunia serasa milik berdua, yang lainnya ngontrak......
Kalau Sheila Majid pernah mendendangkan "Antara Anyer dan Jakarta kita jatuh cinta....." Bagi kedua sejoli itu lirik lagu tersebut sontak berubah "Antara Darmaga Merdeka kita jatuh cinta.......".
He he he walaupun jadiannya cuma diatas angkot tapi moment itu sangat berkesan loh dihati kedua sejoli tersebut. Dan moment sebelas tahun itu kini jadi memory yang masih pengen dikenang sang gadis yang telah berubah dari seorang gadis langsing yang tinggi semampai menjadi seorang emak2 gendut yang sibuk memarahi anak laki-lakinya yang sering banget ngompol dimusim hujan seperti sekarang ini. Aih aih masih kerasa nggak ya dunia indah sebelas tahun dulu ???

Postingan ini saya haturkan untuk mengenang masa2 indah 11 tahun yang lalu tersebut. Saya juga sengaja membuat donat2 cantik dan lezat untuk sang pemuda idaman hati yang juga sudah bermetamorfosis jadi seorang bapak2 dengan perut sedikit buncit dan tambah hari tambah banyak ubannya tapi herannya kok makin hari saya makin cinta ya dengan sang bapak ini ? Anyway, walau gimanapun adanya kita berdua saat ini, saya tetap mencintai kamu apa adanya, sama seperti dulu. Sedikit mengutip lagunya Peabo Bryson "the world might change, my whole life through but nothing's gonna change my love for you...."

(Februari is always be a special month for me. It's not because of valentine but in this month 11 years ago I had a special moment with my ex-boyfriend. He is become my husband at this time.

Talk about our love story will bring me to the small city near Jakarta called Bogor. It's a such a kind of beautiful city that has so many interesting places to visit but I don't have much time to tell about them right now.

I met my boyfriend when I was on Bogor Agricultural University. We have studied at the same university but had different major. When I met him, actually I was in the bad feeling about love. I got so many bad stories in love with other boys. I never met such a serious boy who can talk about future with. I thought I will never met a right boy before but when I met him I changed my mind.

Now he has given me a very cute boy but I never forget about the memory of romantic February. That's why I always make something special for him to remind him of our first date. I hope our love will ever lasting although we are now not as slim as before and getting older day by day. But I know exactly nothing's gonna change my love for you, honey....)



Ini adalah orderan dari salah seorang rekan suami di kantor (Deska) yang mengorder 2 brownies kukus besar buat dibagi2kan ke temen2 di server dalam rangka Ultahnya. Lantaran udah biasa bikin browkus apalagi kalau yang besar nggak seribet yang kecil2 makanya bikin orderannya dilakukan dengan happy. Pagi2 sebelum ke kantor bikin browkusnya dulu. Pulang kantor langsung hias dan packing terus besok paginya delivery ke kantor suami di Jl. Gatot Subroto.

Ada kejadian yang bikin nggak enak waktu delivery. Jum'at Pagi (30 Jan) saya sebenernya rada2 enggan bangun dari tempat tidur. Karena cuaca yang lagi nggak bersahabat plus rada2 cape akibat ngurusin kerjaan ditambah nyelesain orderan bikin mood rada2 down. Tapi saya lantas sadar, inilah harga yang harus dibayar karena saya ingin jadi seorang pengusaha yang sukses. Jadi saya langsung loncat dari tempat tidur dan segera bersiap-siap nebeng suami untuk mendelivery 2 browkus itu. Kebayang kan perjalanan dari Bekasi Timur ke Jl. Gatot Subroto, Jakarta pakai motor di pagi2 yang dingin dan ditambahi rasa khawatir takut kehujanan diperjalanan ? Tapi saya selalu ingat resolusi saya di tahun 2009 ini, saya ingin jadi full TDA alias pengen jadi pengusaha tulen so akhirnya semua hal2 yang menyebalkan bisa saya enyahkan dari fikiran termasuk rasa pegel di pinggang karena harus nahan kuenya agar tetap oke sampai tujuan. Nah ini yang susah banget loh. Saya harus menjaga kestabilan kue selama perjalanan, naik motor lagi.

Pas lampu merah pondok kopi kami terhadang sedikit kemacetan karena ketika kami melintas lampu sudah kuning dan dari arah samping kanan motor2 sudah menyerbu. Kami ternyata tergencet ditengah2. Tiba2 ada seorang pengendara motor yang menyodok 2 kali pinggang saya. Udah kaget eh ketika saya menoleh dia langsung mengeluarkan kata2yang nggak enak ditelinga. Saya jadi naik darah nih. Saya langsung protes keras dengan sikap nggak sopannya itu dan bilang kalau dia nggak seharusnya ngomel2 karena kami nggak mungkin stag disitu kalau di depan kami nggak ada hambatan. Eh bukannya minta maaf dia malah makin menjadi. Wuih saya yang udah kerepotan bawa kue sambil ngalah2in rasa cape dan ngantuk kan jadi tambah bete tapi tetap nggak mau mengeluarkan kata2 kasar karena maleslah nyari musuh gitu. Si Bapak pengendara itu kemudian berlalu sambil meneriakkan kata2 yang lebih dasyat : Dasar S*T*N !!!!. Astagfirullah saya langsung mengelus dada sambil beristighfar. Ada2 aja ya cobaannya.

Sampai kantor suami saya langsung ngecek kondisi kue. Ternyata strawberry yang saya tambahkan sebagai accessories pada ngabur dari tempat semula. Sayapun sempat repair kue2nya dulu dan langsung say good bye pada suami untuk segera balik ke Bekasi karena harus langsung ngantor lagi.

Diperjalanan pulang saya merenungkan kejadian yang menimpa saya pagi itu. Saya cuma tersenyum dalam hati. Saya yakin untuk menjadi seorang yang sedang merintis usahanya sendiri memang akan banyak mengalami berbagai kendala baik dari dalam maupun dari luar so saya tetap nyantai aja. Semua yang terjadi, baik itu hal2 yang baik ataupun buruk semua saya nikmati aja. Itulah harga yang harus dibayar untuk meraih sebuah mimpi. Tapi saya yakin mimpi saya akan jadi kenyataan suatu hari nanti. Insya Allah..........

(This order came from Deska, one of my husband's colleague. His order was 2 big steamed brownies as his birthday cake on last January 30. I made those cakes on Thursday morning before went to the office. I made the decoration at thursday night and just delivered them by Friday morning.

I didn't feeling well on Friday morning. But as I remembered with one of my biggest resolution for 2009 : To be a successfull businesswoman, then I removed all of the bad things from my mind and tried to enjoyed the difficult way to get success. I have to pass through a long way from Bekasi to Jakarta (it's about 100 km go and back)riding a motorcycle together with my husband.

I also got a bad incident during our way but I just take it easy since I know on the way to get my dream there are must be some bad things happenned to give me chance to learn and make me getting wiser day by day.

At my husband's office I made repair to the cakes and say good bye to my husband since I have to go back to Bekasi to work at my office again.

On the way back I just thought about myself and my dreams. Yeach there is a cost that I have to pay to realize my dream but I never mind. I know exactly what I want for my life today and for the future. So I just keep on my way to get it.

I hope I can realize my dreams someday in the future. I hope.........)




Di milis lagi heboh Donat Week. Pengen ikutan ah, kebetulan selama Bulan Januari udah ketimbun sama Donat Kentang. Makanya kalau Bulan Desember 2008 adalah bulannya Brownies Kukus di YamiYummy maka Bulan Januari adalah bulannya Donat Kentang.

Apa ya yang paling menarik dari sebuah Donat ? Percaya atau nggak, donat kentang adalah cikal bakal dari lahirnya YamiYummy. Pasti pengen tau juga kan kenapa nama bisnis saya ini YamiYummy ? Okelah saya akan bagi behind the story dari lahirnya YamiYummy.

Sejauh yang saya ingat, selama ini saya tuh sangat suka masak memasak sebenarnya. Waktu kecil malah saya sempat jualan es cocktail dan kolak pisang/ubi yang saya bikin sendiri dengan takaran resep berdasarkan feeling aja. Maklumlah semasa kecil saya nggak 'ngeh' dengan yang namanya majalah atau buku resep masakan. Jadi yang mengajari saya masak adalah Almarhumah nenek yang memang sang expert dalam dunia tata boga (bagi saya seh). Di tangan ajaib beliau saya banyak melihat aneka jenis masakan yang terlahir. Pernah nyobain manisan kulit jeruk bali ? Atau manisan cabe ? Kalau setup tape ? Itu hanya beberapa contoh hasil karya beliau yang bagi saya sangat tiada duanya. Tapi berhubung saya sangat sibuk kerja dan juga harus mengurus balita maka frekuensi ke dapur sangat menurun drastis. Paling hanya untuk masak yang wajib2 aja. Selebihnya kami banyak hunting makanan enak di mal2.

Pertengahan tahun 2008 saya kok tiba2 dapat wangsit (he he he kayak dukun aja). Entah angin apa yang bikin saya saat itu kok bete dengan kemampuan masak saya yang serasa jalan di tempat. Untuk mengurangi rasa bete saya coba2 surfing di internet nyari resep2 masakan yang enak. Wuih saya takjub berat ketika ternyata hanya dengan mengetikkan satu kata kunci resep masakan yang saya ingin, saya dapat begitu banyak link ke berbagai blog dan website yang memuat resep yang saya cari.

Suatu hari sang kakak ipar menyuguhkan donat kentang ketika saya berkunjung ke rumahnya. Topingnya sendiri sederhana hanya diberi taburan gula halus aja. Yang bikin enak karena walau saat itu sudah malam tapi sang donat masih tetap empuk. Biasanya kalau saya beli donat kampung gitu (artinya bukan yang made in merek2 terkenal di mal macam JCo or ICrave) kalau udah kelamaan pasti tuh donat akan alot banget. Mungkin kalau buat nimpuk anjing pasti kelenger kali ya. Nah donat yang saya makan itu beda. Tau nggak saya jadi tertantang untuk nyoba bikin donat kentang sendiri.

Setelah surfing di internet saya menemukan beberapa resep donat kentang. Ini juga sebagai moment saya mengenal NCC (Natural Cooking Club) untuk pertama kalinya. Percobaan donat perdana diluar dugaan sukses luar biasa. Kebetulan momentnya juga pas, yaitu pada saat keluarga besar sedang kumpul2 pas malam minggu. Tak diduga dan dinyana ternyata sang donat kemudian jadi primadona snack keluarga saya.

Sukses awal bikin saya ketagihan. Ternyata tak cuma donat yang bikin saya 'addicted'. Sayapun tertantang untuk mencoba resep lainnya. Nah NCC inilah yang berjasa bikin saya tambah pinter untuk urusan memanjakan lidah seluruh anggota keluarga saya. Ketika arisan Bulan Agustus silam yang kebetulan berbarengan dengan anniversary perkawinan kami yang ke 5, saya bikin semua kue dan puding berbekal resep dari NCC. Yang nyebelin adalah banyak diantara anggota keluarga yang menyangsikan kalau itu adalah hasil karya saya sendiri. Pada nggak percaya ya kalau saya bisa bikin kue2 yang enak dan menakjubkan (sekali2 narsis ga pa pa donk :-)). Ternyata banyak yang masih norak dengan kue yang beredible image, jadi sambil penasaran mereka mencicipi BDCK yang saya buat. Komen mereka sama, kuenya enak semanis penampilannya (he he he mereka rupanya terpesona dengan sepasang pengantin yang jadi back ground edible imagenya. Mereka lupa kalau sepasang pengantin itu udah bermetamorfosis alias berubah drastis, dari sepasang sejoli yang langsing menjadi sepasang 'bank lemak' hi hi hi).

Suami saya waktu itu melontarkan pendapat dan ide yang tadinya sempat saya ragukan. Dia bilang saya kayaknya ada bakat dalam dunia kuliner, gimana kalau diseriusin biar jadi bisnis aja. Dia bahkan mau jadi penyandang dana dan melontarkan trade mark buat usaha kuliner saya yaitu : YamiYummy. Katanya : tiap kali orang menyebut nama saya pasti selalu teringat akan kue2 yang enak2 atau Yummy. So kenapa nggak dijadikan merek dagang aja sekalian. Biar orang selalu teringat dan terinspirasi pada makanan enak kalau mengingat YamiYummy. Lama2 saya pikir, boleh juga niyyyy. Apalagi beliau menyanggupi pengen jadi donatur kan. He he he sepasang tanduk langsung nongol di kepala, okelah Boss siapa takuttt....Go ahead lah....

Akhirnya lahirlah YamiYummy. Bisnis ini murni dimodali oleh suami tercinta dalam hal dana operasional. Modal saya sendiri cuma nekat, pede, berani malu, tekad yang kuat untuk maju, niat murni untuk ibadah dan keikhlasan untuk menjadikan bisnis ini supaya bisa bermanfaat juga buat orang lain. Modal lain yang tak kalah penting adalah; kumpulan resep yang segambreng banyaknya hasil browsing di internet. Mau kursus sih sebenernya tapi biayanya mahal buat ukuran saya. Suami juga lebih setuju kalau saya otodidak aja. Dia selalu bilang begini : kalau orang lain pintar bikin kue karena hasil kursus itu mah udah biasa, Ma. Tapi kalau kamu pinter bikin kue karena hasil otodidak, itu baru nggak biasa. Lagipula biayanya juga lumayan. Mending buat nambah modal dulu. Okelah Pap. Mungkin saya harus nabung dulu kali ya buat nambahin modal dan juga biar bisa kursus dekor someday sama Bu Fat. Insya Allah.

Back to Donat Week NCC. Ini hasil karya saya yang kesekian untuk Donat Kentang. Resepnya pakai resep NCC tentunya. Donat2 ini saya buat sebagai oleh2 ketika menjenguk sang kakak yang baru aja keluar dari Rumah Sakit. Mudah2an donatnya bisa membantu proses penyembuhan (emang bisa ???). Kalau melihat rekor cepatnya donat yang bawa itu habis diserbu kayaknya sih saya boleh berbangga hati kalau donat2 yang saya buat itu memang asli enak. Tapi kebanggaannya cuma sedikit kok, kan yang hebat adalah sang penemu resepnya. Saya mah cuma copy paste doank. Tapi nggak pa pa lah. Yang penting "I LOVE MY DONUTS, YOU LOVE MY DONUTS AND EVERYONE LOVES MY DONUTS, he he he".

(I joined the Natural Cooking Club (NCC)such a kind of mailing list for food lover last year. I got so many advantages in joining this mailing list. That's why I always want to involve in every event in NCC. This week nominated as Donuts week. As a member we have to create any donuts recipe and we can give the donuts every topping that we like. I made potato donuts for this event. The recipe was taken from NCC's recipe. I heard that my sister was ill and she was just back from hospital. I decided to make donuts and steamed brownies for her.

You may not believe but in fact making potato donuts was my first step in culinary business. Actually at that time I just tried to make something different for my family then I browsed many recipes from internet. I tried from something easy for me, I tried to make potato donuts since I knew that my sister in law liked it very much. I was glad to know that all of my family like my donuts. After that I addicted to make other kind of foods. My husband told me why don't I tried to make this hobby became a business. Actually at first I doubted about his idea. But my husband gave me his support not only in financial but also in spirit. He told me that he bet me can. He also gave me the brand for this business : YamiYummy. He said that everytime everyone called my name they will always remember about something yummy. So he suggested me to use YamiYummy as my brand......That's the story behind YamiYummy.

Actually I never joined the culinary course before. I learned by myself to improve my ability in cooking and baking. My husband told me that he believed I could do my business eventhough I never joined any course. And I know exactly I can do everything if I have the same belief.

Back to NCC's Donat Week, I proudly present my 'master piece of potato donuts'. I glad to know that my sister and other family member like my donuts. Thanks to NCC for the great recipe. I can proudly say I LOVE MY DONUTS, YOU LOVE MY DONUTS AND EVERYONE LOVES MY DONUTS................)