Saya dedikasikan postingan ini untuk salah seorang sahabat terbaik yang saya miliki selama ini, Julia Schäfer.

Hari ini saya ingin bercerita ttg salah satu hobi saya yaitu korespondensi. Walah jadul banget kedengerannya yach ? Tapi saya emang seneng banget punya banyak teman karena bagi saya tanpa sahabat I really meaningless.

Saya memulai hobi ini sejak di bangku SD. Faktanya dari dulu saya sangat suka menulis dan butuh penyaluran buat hobi yang satu ini. Karya pertama saya yang mendapat reward dari Bu guru adalah sebuah karangan pendek ttg liburan. Pasti inget kan dulu tiap kali abis liburan kita pasti disuruh bikin sebuah karangan ttg gimana kita menghabiskan liburan. Kebanyakkan sih dari kita pasti pergi ke rumah nenek untuk menghabiskan liburan iya nggak sich ? Judul karangannya biasanya "Pergi ke rumah Nenek" atau "Berlibur ke desa".

Waktu itu saya nggak bisa menulis ttg liburan ke rumah nenek, lah wong sehari-hari saya memang tinggal sama nenek kok dan nenek saya tinggal di kota yang nota bene ritual kehidupannya udah biasa banget ! Daripada pusing lalu saya nyoba bikin karangan yang idenya nyeleneh dari kebanyakkan tulisan teman2 sekelas. Saya nyoba nulis karangan tentang "pergi ke pasar". Memang idenya sich sederhana tapi saya pada waktu itu berhasil mendeskripsikan bagaimana menghabiskan liburan dengan pergi ke sebuah pasar tradisional dan bisa menggambarkan hiruk pikuk suasana pasar dengan pas sehingga akhirnya Bu guru menobatkan karangan saya sebagai yang terbaik. Saya bahagia banget dan itulah momentum awal dimana saya menyadari bahwa saya punya bakat menulis. Dan korespondensi merupakan media dimana saya bisa memuaskan hobi menulis tsb.

Saya memulai hobi korespondensi dengan salah seorang teman dekat yang kebetulan pindah kota. Lama2 saya kok merasa nggak puas karena bahasa yang dipakai kan Bahasa Indonesia dan orang yang menjadi sahabat pena saya juga orang Indonesia sementara saya butuh nuansa dan wawasan lain. Saya ingin mengenal orang2 dari negara lain, lain suku bangsa, lain bahasa, lain adat istiadat dll. Ini impian masa kecil saya. Tahu nggak, saya pengen punya sahabat pena dari luar negeri sementara Bahasa Inggris saya belepotan nggak karuan he he he, pokoknya waktu itu modalnya : NEKAT.com.

Sewaktu duduk di bangku SMA saya kebetulan dapat informasi ttg sebuah klub sahabat pena internasional, IYS (International Youth Service) yang berpusat di Finlandia. Dari sini saya dapat beberapa orang sahabat pena dari berbagai negara. Seingat saya sih dari Jerman, Filipina, Malaysia, Belgia dan Venezuela.

Ternyata dari yang banyak itu cuma sahabat saya dari Jerman yang bisa bertahan sampai detik ini. Nah Miss Julia Schäfer inilah yang jadi sahabat pena sejati saya. Yang lucu waktu itu saya cuma tahu 3 kata dalam Bahasa German yaitu Ich Liebe Dich hi hi hi sementara Bahasa Inggris sayapun masih ala kadarnya banget. Tapi ternyata itu semua bukan halangan loh, modal nekat dan pede ternyata sangat berguna.

Kami memulai tahapan surat menyurat kami sejak zamannya lewat pos. Perlu waktu lama banget loh sejak saya mengirimkan surat sampai menerima balasan (kadang bisa sampai sebulan). Udah gitu kadang ada beberapa surat yang nggak sampai. Sempet bete juga. Saya dulu berangan-angan andai bisa berkorespondensi melalui media yang dapat mempersingkat waktu, biayanya relatif lebih murah dan ada jaminan surat kita bisa diterima dengan baik. Waktu dulu sih masih sebatas angan-angan aja. Eh gak taunya akhirnya impian saya terwujud waktu saya mulai mengenal e-mail. Alhamdulillah akhirnya saya bisa memasuki sebuah tahapan teknologi yang bisa memuaskan impian saya ttg sebuah metode korespondensi idaman.

Seperti yang biasa terjadi, persahabatan kamipun sempat mengalami yang namanya putus nyambung putus nyambung seperti lagunya BBB. Ketika itu selama bertahun-tahun kami kehilangan kontak karena Julia pindah alamat dan suratnya yang menginformasikan alamat barunya nggak pernah saya terima sampai saat ini. Selama bertahun-tahun saya merindukannya. Dan sepuluh tahun kemudian datang sebuah surat dari Julia. Dia bahkan menulis di amplop permintaan tolong pada Bapak Tukang Pos untuk bisa menemukan alamat saya karena dia sangsi saya masih tinggal di alamat lama. Waktu itu saya sudah pindah ke Bekasi karena diboyong suami setelah menikah. Untungnya keluarga saya masih tinggal di sana dan akhirnya persahabatan kamipun dapat kami rajut kembali. Thanks God.......

Kini kami masih tetap meneruskan persahabatan kami lewat email. Banyak cerita yang berkembang, dan sejak awal Julia ingin saya bercerita ttg kehidupan sehari-hari saya bukan cerita seperti yang biasa ia baca di Buku Geografi ttg Indonesia. Jujur saja bagi saya Julia bukan seperti orang Jerman kebanyakan. Rasa kepeduliannya, perhatiannya, kebersahajaannya, mau mengerti saya apa adanya adalah poin2 penting yang banyak saya pelajari darinya.

Satu hal lagi yang merupakan salah satu keinginan terbesar saya tahun ini adalah bisa bertemu dengannya secara langsung. Julia punya rencana untuk mengunjungi Indonesia musim panas tahun ini, bila tidak ada halangan tentunya. Saya tentunya sangat menanti nanti moment itu. Bayangkan setelah menunggu selama tujuh belas tahun akhirnya saya akan bisa bertemu secara langsung dengannya. Bisa kan membayangkan perasaan saya ???

Salah satu motivasi saya membuat blogpun karena saya ingin Julia bisa mengetahui perkembangan kehidupan saya. Itulah alasannya mengapa saya membuat blog dalam bilingual. Pengennya sich tiga bahasa gitu tapi apa daya Bahasa Jerman saya masih berantakan.....

Terima kasih telah bersedia menjadi sahabat saya, Julia. Andai kau tahu betapa menyenangkannya bisa mengenal orang hebat seperti dirimu selama ini. Terima kasih karena telah memberi saya dan keluarga wawasan baru dalam berfikir, menganugerahi kami dengan perhatian dan hadiah2 istimewa darimu, mau mendengarkan suka duka kami dan mau berbagi dengan orang2 yang mungkin bagimu ada di sebuah negeri antah berantah. Mungkin mini fruit pie yang saya buat bisa mepresentasikan persahabatan kita yang walaupun kecil bentuknya tapi mampu memberi sensasi rasa yang berbeda di tiap gigitannya, manis, asem dan asin (he he he bukan promosi permen nano nano loh). Tapi bagi saya persahabatan dengannya lebih banyak manisnya dan saya tidak akan pernah berhenti bersyukur pada Allah karena diberiNya kesempatan untuk mengenal dekat seorang guru hebat dari Bochum ini. Terima kasih untuk segalanya, Julia. Saya tunggu kedatanganmu di Indonesia musim panas mendatang........

(I dedicated this posting just for one of my best friend ever, Julia Schäfer.

Today I wanna tell you about one of my hobby, correpondence. Although it sounds so old style but I like it so much because for me without friend I really meaningless.

I started this hobby since I was in Elementary school. In fact I really love to write at the most. I remember I got reward from my teacher for my first short story about my experience in spending holiday. Most of my friends wrote about having holiday in their Grandma’s house or Having holiday in the village. But for me to make same story sounded so impossible since everyday I live with my Grandma and she lived in the city which has a boring daily routine. Then I wrote about Going to the market. I wrote something different and I could describe everything in the market very clearly and spice it up with my little imagination. Guess what ? My teacher gave me A+ for this story. That time will be a good moment for me since I finnally found my talent in writting.

I started my hobby in corresponding with my old friend who moved to other city. Day after day I got bore since at that time I need a new chalenge. I want to know other people from other countries, people who have different cultures, languages and daily activities. I want to know world, the real world that I’ve been dreaming of. What’s the funny thing was, I have a dream to have pen pal from other country but in the fact my English was so bad. You know I never ever thought about it at all. For me all of difficulties will be solved if only we want to learn much. That’s why I still went forward.

I got info about International Pen Pal Club from Finland, IYS (International Youth Service) when I was on Senior High School. I got several friends from other countries such as : Germany, Philipines, Malaysia, Belgium and Venezuela. But I only have one long lasting friendship with a German Girl called Julia Schäfer. You know, I only knew 3 words in German at that time : Ich Liebe Dich, and my English was too bad but I never gave up to keep in touch with her. We have one language for both of us, heart language. It made us understand each other eventhough we have different language. That’s a miracle in our friendship that I found.

We used to send our letters through air mail. That way was a suck way to do since we have to wait for long time just to receive a letter from our friend in other country. I had a dream about having nice correspondence in a such way that allow me to send and accept letter in the short time, less cost, and no miss letters. In the past I just dreamed about it but today my dream is coming true when I know email and internet. Thanks God for making my dream coming true.

What a sad part is we have ever lost contact for about 10 years. She moved to other house and her letter about it never received by me. I missed her for years and was day dreaming about her in my lonely days. But one day a post man gave me a letter from my missing friend. You know what, after 10 years I finnally found her again. At that time I moved to other city after my marriage but I could get that letter from my family and then we entered the new chapter of our friendship. Thanks God....So much....

I’m always speecless to describe about Julia. You know what ? She is such a kind of great person that I ever know. She is so different with other German people that I know. She is so warm, full of attention, care, so simple, and the important thing is she can understand me much better than other people. Those things are the great things that I learnt from her.

One thing in my life that will be my great desire is to meet her personally. After 17years in friendship.....Can you imagine how is my feeling ?
I hope she could come to Indonesia this summer. I never be patient to count days until the day that she promised me come. The time that will bring her to me. I really want to meet you, Julia. I want to chat with you, to spend my days with you in having fun together. I’ll show you my daily life.....I’ll show you the very truth about me, your pen pal from a wonder land.

Thanks for being my best friend, Julia. I hope you know how lucky I am to get a chance to know a great person like you. Thanks for giving me and my family a new vision, showering us with your care and so many special gifts and also for sharing with me in my ups and downs. Eventhough we never meet each other but I promise you you are always in my heart forever.

May be the small fruit pie could describe our friendship. Eventhough it small but it could give us so many sensations in our life. It’s so sweet as sweet as our friendship.

Nice to have a great person like you, Julia. A great teacher from Bochum.
See you next summer in Indonesia. I will look forward.........................Unpatiently).

1 komentar:

Julia mengatakan...

Dearest Yami,

wow, I'm so happy and thankful to be a part of your blog! Thank you very
much! And I'm deeply impressed about how you describe our friendship. I was
so touched that I got tears in my eyes as I was reading your text. Since two
hours I'm thinking about how to say what our friendship means to me...I
can't do it better than you. So just let me say: Yami, it's the same to
me!! You are one of the most important persons in my life and I'm really
looking forward to meet you and your family next summer! And it's really
great that you are always there, even if it takes me days, weeks, months or
years to answer your letters...and you never mind!
I hope our friendship will last forever!